Bridge to Terabithia, Film Adventure Fantasi yang Bikin Kamu Pengen Re-Watch Berkali-kali
Drama fantasi merupakan salah satu genre film yang sangat pas ditonton untuk menemani waktu senggang, apalagi tema yang diangkat adalah masa praremaja. Nah, film Bridge to Terabithia ini cocok menjadi daftar tontonan untuk kamu yang ingin bernostalgia ke masa-masa menyenangkan tersebut.
Bridge to Terabithia diadaptasi dari novel, yang ditulis oleh Katherine Paterson dengan judul yang sama pada tahun 1977. Faktanya adalah, film ini terinspirasi dari anaknya yang bernama David L. Paterson yang juga menjadi penulis naskah film adaptasi dari novel ibunya.
Film ini diperankan oleh Josh Hutcherson, artis berkebangsaan Amerika yang juga berperan di beberapa film fantasi adventure lainnya seperti The Hunger Games, Journey to the Centre Earth, dan Zathura.
Sebelumnya, saya menonton film Zathura yang juga di bintangi oleh Josh Hutcherson. Karena saya sangat menyukai genre adventure fantasi dan akting Josh yang bagus. Saya pun mencari film-film lain yang diperankan oleh Josh. Dan dari sekian banyak filmnya, Bridge to Terabithia inilah yang tidak bosan saya re-watch.
Bagaimana jalan cerita dari film Bridge to Terabithia? Simak ulasan singkat mengenao film tersebut di bawah ini.
Review Film Bridge to Terabithia
Awal cerita dibuka dengan pagi hari yang sibuk di rumah sederhana keluarga Aarons. Jess merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Ia memiliki dua orang kakak perempuan dan dua adik perempuan. Ayah Jesse merupakan seorang pekerja keras yang bekerja di sebuah toko perkakas. Ia peduli dengan keluarga, namun Jesse tidak begitu menyukainya.
Sebagai satu-satunya anak laki-laki di keluarga itu, Jess selalu mendapatkan tugas rumah yang membuatnya merasa terbebani dan tersisihkan.
Seperti pagi itu, sepatu Jess Aarons dibuang oleh sang ibu karena sudah tidak layak pakai. Sebagai gantinya, ia memberikan sepatu bekas kakak perempuan Jess berwarna pink. Karena mereka tidak memiliki uang lebih dan tidak bisa membeli sepatu, terpaksa Jess harus menutupi warna pink di sepatu itu dengan spidol.
Kehidupan Jess mulai berubah saat ia kedatangan siswi pindahan bernama Leslie Burke, gadis berambut pendek dan pirang. Saat lomba lari Jess di kalahkan oleh Leslie, membuat Jess kesal padanya.
Jess dan Leslie memiliki kepribadian yang berbeda. Jesse anak laki-laki yang pendiam, sedangkan Leslie adalah gadis ceria yang dipenuhi oleh imajinasi. Kehadiran Leslie yang awalnya membuat Jess risih, akhirnya menciptakan warna baru di kehidupannya.
Film ini berjalan apik dengan tema family yang sangat kental. Jalan ceritanya tidak bertele-tele, namun memiliki akhir yang mengejutkan. Meski banyak yang menyambut baik, film ini juga mendapat kontra dari beberapa penikmatnya.
Bagaimana, penasaran dengan film Bridge to Terabithia? Semoga bermanfaat, dan bisa menjadi referensi bagi kamu, si pecinta film adventure.
Komentar
Posting Komentar